kebersamaan

Jumat, 10 Juni 2011

Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian

A. Pengertian Sosialisasi
Manusia berbeda dari binatang. Perilaku pada binatang dikendalikan oleh instink/naluri yang
merupakan bawaan sejak awal kehidupannya. Binatang tidak menentukan apa yang harus
dimakannya, karena hal itu sudah diatur oleh naluri. Binatang dapat hidup dan melakukan
hubungan berdasarkan nalurinya.
Manusia merupakan mahluk tidak berdaya kalau hanya mengandalkan nalurinya. Naluri
manusia tidak selengkap dan sekuat pada binatang. Untuk mengisi kekosongan dalam
kehidupannya manusia mengembangkan kebudayaan. Manusia harus memutuskan sendiri
apa yang akan dimakan dan juga kebiasaan-kebiasaan lain yang kemudian menjadi bagian
dari kebudayaannya

Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial

A. Pengertian dan beberapa contoh perilaku menyimpang
Pada umumnya orang-orang dalam masyarakat cenderung konformis (menyesuaikan cara
hidupnya: cara berfikir, berperasaan dan bertindak) dengan yang berlaku di lingkungan
kelompoknya. Misalnya: anak laki-laki bermain dengan “mainan laki-laki”, anak perempuan
bermain dengan “mainan perempuan”, apabila diberi kesempatan saling berinteraksi maka
cenderung memiliki opini atau pendapat yang sama, dan seterusnya.
Mengapa orang-orang cenderung konformis terhadap norma-norma sosial?

Penerapan Pengetahuan Sosiologi

Peranan Sosiologi
Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang membahas dan mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat.
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia tersebut didalam masyarakat.
Jadi pada dasarnya sosiologi mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya.
Sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-usul pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap anggotannya.

Hakikat dan Ruang Lingkup Ilmu sejarah

1. Pengertian Sejarah
a. Pengertian secara etimologis (berdasar asal usul katanya)
i) Sejarah  dari bahasa arab ‘syajaratun’ artinya pohon, karena sejarah merupakan suatu silsilah seperti ranting pohon. Sedangkan di Arab, sejarah = ‘tarikh’.
ii) History  dari bahasa Yunani ‘istoria/istor/histor’ artinya ilmu/orang pintar, pengertian umum dari history sendiri adalah masa lampau dari umat manusia (yang pintar).
iii) Geschicht  dari bahasa Jerman, artinya sesuatu yang telah terjadi.


b. Menurut pandangan ahli
i) W.J.S Poerwadarminta :
- silsilah/asal usul
- kejadian/peristiwa yang benar2 terjadi pada masa lampau
- ilmu,pengetahuan,cerita pelajaran tentang kejadian/peristiwa yang benar2 terjadi pada masa lampau.
ii) Moh. Ali
- Jumlah perubahan2, kerjadian/peristiwa dalam kenyataan sekitar kita
- Cerita tentang perubahan, kejadian, peristiwa dalam kenataan di sekitar kita
- Ilmu yang bertugas menyeldiki perubahan2 kejadian & peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
iii) Herodotus (Yunani)
- peristiwa yang berkembang kearah depan dengan tujuan pasti, dan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan o/ keadaan manusia.

Prinsip-Prinsip Penelitian Sejarah

Metode sejarah lisan
sesungguhnya sudah lama digunakan. Orang
yang pertama kali menggunakan metode ini
adalah Herodotus sejarawan Yunani yang
pertama. Dia mengembara ke tempat-tempat
yang jauh untuk mengumpulkan bahan-bahan sejarah lisan. Selain Herodotus,
terdapat pula orang Yunani, yaitu Thucydides. Untuk mengetahui sejarah perang
Poloponesa, dia mencari kisah kesaksian langsung para prajurit yang ikut
dalam perang.

Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

1. PROSES MUNCUL DAN BERKEMBANGNYA KEHIDUPAN AWAL MANUSIA DAN MASYARAKAT INDONESIA.
Dengan bantuan ilmu geologi (ilmu yang mempelajari kulit bumi ) perkembangan bumi dari awal terbentuknya sampai dengan sekarang , terbagi menjadi beberapa jaman yaitu :
Peradaban Awal Masyarakat Dunia
A. PROSES MIGRASI RAS PROTO MELAYU DAN DEUTERO MELAYU DI KAWASAN ASIA TENGGARA
Menurut Kern dan Von Geldern bahwa asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia adalah bangsa Austronesia. Bangsa Austronesia masuk kepulauan Indonesia sekitar abad 2000 SM atau yang sering disebut zaman Neoliticum. Mereka masuk Indonesia melalui dua jalur atau jalan yaitu jalan barat dan jalan timur.